NEW YORK -Â Harga minyak turun pada penutupan perdagangan Senin. Hal ini terjadi di tengah tanda-tanda samar kemajuan pembicaraan nuklir antara Amerika Serikat (AS) dan Iran, yang dapat mengarah pada penghapusan sanksi AS terhadap penjualan minyak Iran.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret yang diperdagangkan di London, patokan global untuk minyak, tergelincir 5 sen atau 0,6% menjadi USD92,69 per barel, setelah mencapai puncak tertinggi sejak Oktober 2014.
Baca Juga:Â Risiko Geopolitik Angkat Harga Minyak Lebih dari 2%
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April yang diperdagangkan di New York jatuh 99 sen atau 1,1% menjadi USD91,32 per barel setelah mencapai tertinggi 2014 di USD93,17 pada akhir pekan lalu.
Pekan lalu harga minyak mentah reli untuk minggu ketujuh berturut-turut di tengah kekhawatiran berkelanjutan tentang gangguan pasokan yang dipicu oleh cuaca dingin AS dan gejolak politik yang sedang berlangsung di antara produsen-produsen utama dunia.
Jika sanksi AS dicabut, Iran dapat dengan cepat mengekspor jutaan barel minyak mentah dan membantu menurunkan harga minyak yang panas.
Baca Juga:Â Harga Minyak Brent dan WTI Anjlok hingga 2%
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden memulihkan keringanan sanksi kepada Iran untuk memungkinkan proyek-proyek kerja sama nuklir internasional saat pembicaraan mengenai kesepakatan nuklir internasional 2015 memasuki tahap akhir.
Meskipun keringanan sanksi akan berdampak terbatas pada ekonomi Iran yang sedang kesulitan, pasar memandang langkah tersebut sebagai sinyal kedua belah pihak bertekad untuk mencapai kesepakatan.
Baca Juga: BuddyKu Fest: 'How To Get Your First 10k Follower'
Follow Berita Okezone di Google News