JAKARTA - Proyek smelter feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Halmahera Timur, Maluku Utara dipastikan beroperasi pada akhir tahun ini. Smelter feronikel ini pun sudah mangkrak bertahun-tahun.
Dalam mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter feronikel tersebut, PT PLN (Persero) pun siap memasok kebutuhan listrik. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Head Of Agreement (HOA) antara PLN dan Antam.
Baca Juga:Â Anti-Kedip, PLN Setrum Smelter Nikel hingga Ibu Kota Baru
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menjelaskan, pasokan listrik PLN akan diselesaikan pada tahun ini. Karena itu, MIND ID sebagai Induk Holding BUMN Pertambangan menargetkan operasional smelter feronikel milik Antam di Halmahera Timur beroperasi pada kuartal IV-2022.
"Supply listriknya sudah selesai dan akan tersedia tahun ini. Kami bersama PLN sudah sepakat dan ditargetkan pabrik bisa beroperasi di kuartal IV tahun ini," ungkap Hendi saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, Rabu (16/2/2022).
Baca Juga:Â Molor, Smelter PT Timah (TINS) Baru Bisa Beroperasi Semester II-2022
Untuk pasokan listriknya, PLN memastikan memasok listrik sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan. PLN menyiapkan kapasitas lebih besar yaitu 111 MW untuk menjamin keandalan pasokan dan mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan smelter Antam ke depan.
Rencananya, pasokan listrik ini akan terbagi menjadi dua tahap. Pertama, selama enam bulan ke depan PLN akan memasok kebutuhan listrik ANTAM sebesar 51 MW.
Kedua, setelahnya PLN selama 12 bulan akan menyelesaikan pasokan listrik sebesar 60 MW untuk keperluan listrik sepenuhnya smelter feronikel.