JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa penurunan harga komoditas minyak goreng memicu terjadinya deflasi pada Februari 2022 yang sebesar 0,02% dengan andil mencapai 0,11%.
“Kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan andil terbesar pada deflasi dengan komoditas terbesar adalah minyak goreng yang memiliki andil 0,11%,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Setianto menjelaskan penurunan harga minyak goreng ini terjadi seiring pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit.
Selain minyak goreng, komoditas yang turut memicu deflasi pada Februari adalah telur ayam ras dengan andil sebesar 0,10% karena surplus telur ayam ras sehingga pasokan meningkat dan harganya menjadi turun.
Lalu daging ayam ras juga menunjukkan andil 0,06% terhadap deflasi Februari karena produksi ayam surplus sedangkan permintaan normal sehingga menyebabkan harga turun.
Komoditas minyak goreng, telur ayam ras dan daging ayam ras ini masuk dalam kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau yang mengalami deflasi sebesar 0,84% dengan andil 0,22% terhadap deflasi Februari 2022.
Deflasi turut terjadi pada kelompok pengeluaran informasi, komunikasi dan jasa keuangan namun hanya sebesar 0,04% dan relatif tidak memberikan andil terhadap deflasi Februari 2022.