Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Curhat Miris Pedagang Daging Sapi, Mogok dan Berjualan Tetap Merugi

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Rabu, 02 Maret 2022 |18:47 WIB
Curhat Miris Pedagang Daging Sapi, Mogok dan Berjualan Tetap Merugi
Curhat miris pedagang daging sapi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Curhat miris para pedagang daging sapi di pasar Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat yang masih enggan untuk kembali berjualan.

Mereka mogok berjualan lantaran harga daging tergolong cukup tinggi untuk saat ini.

Pantauan MNC Portal Indonesia pada Rabu (2/3/2022) tidak terlihat satu pun pedagang yang menggantungkan daging jualannya.

 BACA JUGA:Strategi Badan Pangan Antisipasi Daging Sapi Langka saat Bulan Puasa

Padahal, biasanya ramai dipenuhi oleh para penjual maupun pembeli daging.

Salah satu pedagang Feri (30) mengatakan, sejak Senin lalu para pedagang daging di pasar Pondok Gede ini sudah tidak lagi berjualan.

Menurutnya, alasan para pedagang daging tidak berjualan adalah karena harga daging yang masih tinggi.

"Sudah hari Senin tidak ada, jualan mereka sepi, harga daging masih tinggi, rencananya mereka kembali berjualan besok, hari Kamis," ujarnya kepada MNC Portal, Rabu (2/3/2022).

Meski tidak berjualan, ada beberapa pedagang daging yang masih tetap menunggui kiosnya daging miliknya.

 BACA JUGA:Minta Harga Turun, Pedagang Daging Sapi Mogok Jualan Pekan Depan

Lalu, pedagang daging lainnya Dendi (56) mengatakan, saat ini harga daging berada di angka Rp130 ribu, padahal menurut harga daging sebelumnya adalah Rp120 ribu perkilonya.

Menurut Dendi, kenaikan harga daging saat ini cukup membuat rugi.

"Kalau bisa sih harapannya harga turun, biar sama-sama enak, gitu," tuturnya.

Dendi mengaku sudah 3 hari tidak mendapat penghasilan dari usahanya berjualan daging.

Dia berharap pemerintah dapat mengambil keputusan untuk menstabilkan harga daging di pasar.

"Kami pedagang daging mogok dagang, untuk menurunkan harga daging menjadi normal kembali," jelasnya.

Selanjutnya, pedagang bernama Amir menjelaskan, jika dihitung antara mogok dan berjualan memang sama-sama rugi.

Sebab menurutnya harga daging saat ini terlampau cukup tinggi, dikhawatirkan juga pembeli menurun.

Amir mengaku sudah berjualan daging sejak tahun 1998, tapi saat ini tergolong cukup parah kenaikannya.

Oleh sebab itu dirinya setuju jika harus mogok berjualan untuk beberapa hari ke depan.

Diharapkan pemerintah bisa melihat dan mengambil kebijakan.

"Kayaknya tahun-tahun ini parah ya, ini belum masuk bulan puasa, bagaimana nanti kalau masuk bulan puasa, dan Idul Fitri, bisa berapa nanti harganya," ucapnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement