KOTA MALANG - Pria paruh abad meraih cuan hasil pengolahan limbah onderdil sepeda motor. Limbah onderdil sepeda motor ini diolah menjadi kerajinan yang bernilai jutaan rupiah.
Menariknya sang inisiator pengolah limbah onderdil sepeda motor, Hariyanto merupakan seorang difabel. Dirinya harus kehilangan kakinya akibat kecelakaan kerja di Sawahlunto, Sumatera Barat.
Hariyanto merupakan warga Jalan Danau Rawa Pening Dalam, Kelurahan Sawojajar, Kota Malang. Dirinya mengaku awalnya hanya iseng-iseng untuk membuat kerajinan dari limbah onderdil sepeda motor yang tidak terpakai sudah lama tepatnya pada 1989.
Baca Juga:Â Kontribusi BUMN di Pasar Modal 24% dari Total Market Cap BEI Rp8.700 Triliun
Namun karena sebuah insiden yang mengakibatkan kakinya diamputasi membuatnya jadi sempat tak fokus bekerja. Apalagi membuat kerajinan dari limbah onderdil sepeda motor merupakan pekerjaaan sampingan dari pekerjaan utamanya tukang las pagar.
"Sebenarnya kalau membuat kreasi dari onderdil bekas ini sudah mulai tahun 1989 saat kelas 3 SMP. Tapi kemudian saya fokus pada bengkel las pagar dan merangkai onderdil bekas ini hanya saya jadikan pekerjaan sampingan saja," ucap Hariyanto, ditemui di kediamannya pada Senin (21/3/2022).
Menurutnya, onderdil bekas sepeda motor ini didapatkan dari teman-temannya yang memiliki bengkel sepeda motor. Beberapa onderdil tak terpakai seperti rantai, busi, penutup karburator, per dan beberapa lainnya. Onderdil tersebut kemudian dirakit menggunakan lem dan direkatkan satu sama lain pada sebuah tatakan kayu atau seng. Bentuknya sendiri bisa berbagai macam mulai dari tank, motor, hingga helikopter.
Baca Juga:Â BEI Larang Buzzer Promosikan Saham GoTo, Ini Alasannya
"Prosesnya mudah saja. Onderdil ini dibersihkan dulu tetapi tidak perlu dicuci. Kemudian onderdil yang sudah dibersihkan direkatkan menggunakan lem dan dibentuk sesuai dengan model yang diinginkan," tuturnya.
Hariyanto menyebut bahwa ternyata hasil kreasinya tersebut banyak diminati masyarakat. Bahkan beberapa kali kreasi yang ia buat dibeli oleh masyarakat bahkan dari luar kota setelah diunggah di media sosial (medsos)