KALIMANTAN - Indonesia secara resmi menjadi tuan rumah Kepresidenan G20 dengan tema besar Recover Together, Recover Stroner. Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM memiliki agenda memprioritaskan UMKM Indonesia.
Alasannya, sebagai penerima manfaat dalam Presidensi G20.
Lalu, ajang G20 itu juga diharapkan mampu memberikan peluang bagi Indonesia untuk mendorong peningkatan peran pengusaha perempuan, keterlibatan aktif UKM dalam ekonomi hijau, dan akselerasi UKM di era digital.
Oleh karena itu, Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) Indonesia harus mampu menangkap peluang yang ada, serta membantu pemerintah dalam meningkatkan usaha di sektor riil.
 BACA JUGA:Okupansi Hotel Meningkat 20 Persen Karena Pertemuan G20 di Yogyakarta, Ini Faktanya
Sehingga, diharapkan GKN mampu memproduksi produk yang selama ini diimpor.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim, saat membuka Kongres Ke-1 Dewan Pengurus Pusat (DPP) Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) Indonesia, di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat (25/3/2022).
"Saya juga meyakini, GKN yang banyak diisi anak-anak muda berjiwa wirausaha, mampu menciptakan lapangan kerja sendiri," imbuhnya.
Menurut dia, penambahan jumlah wirausaha tersebut harus mampu menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Oleh karenanya, dibutuhkan wirausaha yang berkualitas serta produktif," tandasnya.
Pada kongres yang diselenggarakan 25-27 Maret 2022, SesKemenKopUKM juga mendorong GKN sebagai organisasi mampu mengkonsolidasi anggotanya untuk memiliki satu usaha bersama sebagai produk unggulan daerah.
"Produk unggulan daerah ini juga bisa sebagai substitusi dari produk impor," ucapnya.
Selain itu, lanjut Arif, anggota GKN yang sudah bisa memasuki pasar ekspor, agar menciptakan suatu rantai pasok yang melibatkan para anggota GKN lainnya.
"Harus menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat dengan kualitas bagus dan kemasan yang menarik," ucapnya.
Follow Berita Okezone di Google News