Tetapi aspek kedua adalah istri yang anak orang kaya. Dirinya bersedia turun Tahta menjadi orang biasa hingga menyesuaikan diri, kemudian dia mendukung suaminya walaupu orang biasa.
"Saya jujur saja dari pertama kali saya nikah first week saya dipanggil pak Mochtar, 'you tidak boleh kerja di grup saya'. Waktu saya masih muda saya bilang it's okay why not," ujarnya.
"Kemudian pak Mochtar tanya ke saya 'apa yang bakal kamu lakuin," jelasnya.
"Saya bilang jelas ke beliau kalau i will beat you," sambungnnya.
(Feby Novalius)