Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dolar AS Menguat ke Level Tertinggi dalam 2 Tahun

Antara , Jurnalis-Rabu, 06 April 2022 |07:26 WIB
Dolar AS Menguat ke Level Tertinggi dalam 2 Tahun
Indeks Dolar AS menguat (Foto: Ilustrasi Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Dolar AS menguat ke level tertinggi dalam hampir dua tahun pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Dolar terangkat komentar hawkish para pejabat Federal Reserve yang mendorong pengurangan cepat dalam neraca bank sentral yang membengkak, dengan salah satu dari mereka mengungkapkan keterbukaan terhadap kenaikan suku bunga besar dan kuat setengah poin%tase.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik setinggi 99,526, tertinggi sejak akhir Mei 2020. Terakhir naik 0,5% di 99,498.

Gubernur Fed Lael Brainard, biasanya salah satu pembuat kebijakan Fed yang lebih dovish, mengatakan pada Selasa (5/4/2022) bahwa dia mengharapkan kenaikan suku bunga metodis dan pengurangan cepat pada neraca Fed hampir 9 triliun dolar AS untuk membawa kebijakan moneter AS ke "posisi yang lebih netral" akhir tahun ini. Pengetatan lebih lanjut akan mengikuti sesuai kebutuhan.

Presiden Fed Kansas City, Esther George, anggota pemungutan suara Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), juga dalam sambutannya pada Selasa (5/4/2022) mendukung run-off cepat dari neraca Fed, dan juga mengatakan bahwa "50 basis poin akan menjadi pilihan. yang harus kita pertimbangkan."

"Pergerakan dolar terutama merupakan fungsi dari komentar hawkish Brainard hari ini. Dia sangat jelas dalam dua hal," kata Erik Nelson, ahli strategi makro di Wells Fargo Securities di New York.

"Satu, The Fed ingin mengurangi neraca cukup agresif dan jauh lebih cepat daripada siklus terakhir. Dan kedua, The Fed benar-benar terbuka untuk kenaikan 50 basis poin dan dapat melakukannya kapan saja selama beberapa pertemuan berikutnya. Ini adalah jenis bahasa yang tidak Anda lihat dari banyak pejabat Fed, terutama Brainard," tambah Nelson.

Dolar menguat 0,7% terhadap yen menjadi 123,63 yen setelah sebelumnya mencapai puncak satu minggu di 123,66. Pada 28 Maret, dolar melonjak menjadi 125,105 yen, level tertinggi sejak Agustus 2015.

Euro, di sisi lain, berjuang di tengah kekhawatiran tentang hasil pemilihan Prancis. Euro turun 0,6% pada 1,0901 dolar dan menyamai level terendah 1,09 dolar yang dicapai pada 14 Maret. Hanya beberapa hari sebelumnya di tengah meningkatnya optimisme atas berakhirnya invasi Rusia ke Ukraina, euro naik ke level tertinggi satu bulan di 1,1185 dolar.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement