CHICAGO - Harga emas menguat ke level tertinggi dalam satu bulan terakhir di akhir perdagangan Senin. Harga emas pun mendekati level USD2.000 dolar AS karena kekhawatiran seputar konflik Rusia-Ukraina dan meningkatnya tekanan inflasi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, bertambah USD11,5 atau 0,58% menjadi USD1.986,40 per ounce. Emas berjangka tergelincir USd9,8 atau 0,49% menjadi USD1.974,90 pada Kamis (14/4/2022) menjelang libur Paskah.
Baca Juga: Harga Emas Antam Makin Mahal, Naik Rp5.000 Jadi Rp1.010.000/Gram
Kapan berakhirnya konflik Rusia-Ukraina tampaknya semakin jauh, setelah tenggelamnya kapal utama Armada Laut Hitam Rusia pekan lalu, mendorong investor untuk memburu aset-aset aman.
Namun kenaikan emas tertahan di akhir sesi oleh lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun dan kenaikan lebih lanjut dolar, yang memperlemah selera terhadap emas di antara pembeli luar negeri.
Baca Juga: Harga Emas Turun Tertekan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi AS
"Peningkatan kecil dalam ketegangan karena perang Rusia-Ukraina bersama tekanan inflasi meningkatkan permintaan safe-haven untuk emas," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, dikutip dari Antara, Selasa (19/4/2022).
Kekhawatiran atas pukulan ekonomi dari pembatasan yang diakibatkan Covid di China juga mendukung logam mulia, kata Meger.