JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menerima pemeringkatan surat utang atau obligasi korporasi senilai Rp66,87 triliun.
Diketahui juga kalau penerbitan surat utang korporasi masih akan ramai di paruh pertama tahun ini seiring dengan pulihnya perekonomian dalam negeri.
Namun, investor perlu mencermati dampak harga komoditas terhadap perusahaan-perusahaan tersebut.
Adapun Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pefindo Niken Indriarsih mengatakan, investor perlu mencermati perkembangan harga komoditas primer dan energi dan dampaknya pada kinerja sektor-sektor perusahaan yang menerbitkan obligasi.
BACA JUGA:Waskita Karya (WSKT) Bayar Pokok Obligasi Rp484 Miliar
“Dari sektor komoditas outlook masih bagus dengan melihat demand dan supply global. Namun di sisi lain kondisi komoditas ini akan berdampak pada sektor lain yang menggunakan bahan baku komoditas terkait untuk bahan baku maupun energi,” ujarnya, dikutip dari Harian Neraca, Rabu (20/4/2022).
Dia menyebut untuk sisi permintaan masih terjaga, tetapi korporasi tidak memiliki ruang untuk meneruskan kenaikan beban ke harga jual produk.
Sehingga hal ini tak serta-merta menjadi sinyal bahwa sektor terkait bakal terimbas negatif akibat kenaikan harga komoditas.