JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM mempermudah pelaku UKM lebih mudah mengakses kredit usaha rakyat (KUR) untuk mengembangkan usaha.
“Tenaga pendamping akan mencari UKM yang memiliki potensi, tapi belum bisa mengakses kredit usaha rakyat atau KUR," kata Asisten Deputi Pembiayaan UKM Kementerian Koperasi dan UKM, Irene Swa Suryani dalam keterangan di Jakarta, Senin (25/4/2022).
Baca Juga: Menko Airlangga Dorong Pemberdayaan Industri Kulit melalui Akses Pembiayaan KUR
Terdapat 190 tenaga pendamping KUR bagi UKM di 15 provinsi di Indonesia yang masing-masing diminta untuk mendampingi 60 UKM selama 6 bulan. Total sekitar 11.400 target UKM yang didampingi untuk pengajuan KUR.
Selain Jawa Tengah, target wilayah pembekalan tenaga pendamping ini yakni Bali, Jawa Barat, Aceh, Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jatim, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua Barat.
Menurut Irene biasanya UKM tidak bisa mengakses KUR karena banyak faktor, salah satunya tidak ada catatan keuangan, padahal untuk bisa mendapat pinjaman usaha, pencatatan keuangan menjadi salah satu hal yang wajib.