JAKARTA - Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah laporan bahwa Jerman tidak lagi menentang embargo minyak Rusia, yang selanjutnya dapat memperketat pasokan di pasar minyak mentah global yang sudah tertekan.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan global yang diperdagangkan di London untuk pengiriman Juni terangkat 2,27 dolar AS atau 2,2 persen, menjadi menetap di 107,59 dolar AS per barel.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate atau WTI, patokan yang diperdagangkan di New York untuk pengiriman Juni ditutup bertambah 3,34 dolar AS atau 3,3 persen, menjadi 105,36 dolar AS per barel.
Pedagang bereaksi terhadap laporan media tentang komentar pada Selasa (26/4) dari Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck, yang mengatakan ekonomi terbesar Uni Eropa dapat mengatasi embargo Uni Eropa pada impor minyak Rusia dan Jerman berharap untuk menemukan cara untuk menggantikan minyak Rusia dengan pasokan lain.
Jerman sangat bergantung pada impor energi Rusia dan telah menentang larangan penuh.
Sebelum perang di Ukraina, minyak Rusia menyumbang sekitar sepertiga dari pasokan Jerman. Sebulan yang lalu, Habeck mengatakan negara itu telah mengurangi ketergantungannya pada minyak Rusia hingga 25 persen dari impor.
"Akibatnya, minyak dari dunia bebas akan menjadi lebih mahal, dan minyak Tirai Besi akan jatuh lebih jauh nilainya dan diskon lebih besar," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.