Pertumbuhan laba Mitratel ditopang oleh meningkatnya pendapatan konsolidasi sebesar 21,5 persen menjadi Rp1,87 triliun pada kuartal I 2022. Lebih rincinya, pendapatan konsolidasi Mitratel pada periode ini berasal dari segmen tower owned sebesar Rp1,464 triliun, naik sebesar Rp282 miliar atau 24,4 persen (yoy).
Pencapaian tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan sewa menara dan juga peningkatan kolokasi, termasuk dari aset hasil akuisisi menara Telkomsel dan Telkom pada Agustus 2021 lalu.
Selain itu, pendapatan Mitratel dari segmen tower-related business juga melambung 34,1 persen atau naik Rp59 miliar, dari Rp170 miliar menjadi Rp229 miliar. Peningkatan di segmen tersebut akibat kejelian perusahaan dalam memilih peluang-peluang yang lebih menguntungkan.
Selanjutnya, EBITDA Mitratel juga bertumbuh Rp322 miliar atau 28,8 persen (yoy), mewakili marjin EBITDA perseroan sebesar 77,1 persen yang meningkat 4,4 basis poin dibandingkan tahun lalu.
Per Maret 2022, Mitratel memiliki dan mengoperasikan 28.577 menara di Indonesia, bertambah 371 menara selama kuartal I 2022. Total portofolio Mitratel itu terdiri dari 12.034 menara di Jawa dan 16.543 menara berada di luar Jawa.
(Feby Novalius)