Sayangnya, lonjakan pemasukan WSBP seirama dengan beban pokok pendapatan yang kian membengkak menjadi Rp245,53 miliar dari Rp154,99 miliar. Namun, perseroan tampak mampu memangkas sisi beban penjualan, beban umum-administrasi, hingga beban-non contributing plant dibandingkan kuartal I/2021.
Dengan demikian, rugi bersih per saham dasar WSBP kian jatuh dari semula Rp0,72 menjadi Rp11,29.
Per 31 Maret 2022, WSBP mencatatkan jumlah aset sebanyak Rp6,79 triliun, lebih rendah -1,25% dibandingkan posisi aset akhir 2021 senilai Rp6,88 triliun.
Liabilitas atau kewajiban utang WSBP bertambah 1,96% menjadi Rp9,85 triliun, dibandingkan akhir 2021 sebanyak Rp9,66 triliun. Adapun defisit ekuitas WSBP juga membengkak menjadi Rp3,05 triliun, dari Rp2,77 triliun.
(Zuhirna Wulan Dilla)