JAKARTA - Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) mengkhawatirkan terjadinya depopulasi hewan ternak karena wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini disebabkan banyaknya hewan yang mati karena penyakit tersebut.
"Prediksi saya, akan terjadi depopulasi hingga 30%-40% sapi perah dalam 4 bulan ke depan," ujar Ketua APSPI Agus Warsito, Jumat (3/6/2022).
Baca Juga:Â Muncul Wabah PMK, MUI Minta Pemerintah Jamin Kesehatan Hewan Kurban
Berdasarkan data yang didapat, sapi perah di Jawa Timur banyak yang terkena PMK sekira 11.252 ekor. Hal ini membuat peternak pun ikut terdampak.
"3.915 orang peternak terdampak," ujarnya.
Di sisi lain, produksi susu sapi juga mengalami penuruna. Produksi susu koperasi-koperasi di Jawa Timur mengalami penurunan sampai 40%.
"Sudah turun sampai 40% dari normal produksi. Kalo produksi turun tanpa terjadi depopulasi, maka penurunan ini akan terjadi secara sementara dan akan meningkat kembali meskipun tidak akan kembali normal. Tetapi jika terjadi depopulasi, maka penurunan produksi ini akan terjadi secara permanen," ujarnya.
Baca Juga:Â MUI Minta Pemerintah Jamin Kesehatan Hewan Agar Kurban Aman
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) memperbolehkan lalulintas hewan ternak melewati daerah yang terjangkit wabah PMK (Penyakit Kuku dan Mulut).
Dia menjelaskan hal itu diperbolehkan dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Terlebih saat ini mendekati hari raya Idul Adha.
Follow Berita Okezone di Google News