Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kedoya Adyaraya Tebar Dividen Rp86/Saham

Agregasi Harian Neraca , Jurnalis-Selasa, 14 Juni 2022 |14:00 WIB
Kedoya Adyaraya Tebar Dividen Rp86/Saham
Kedoya Adyaraya bagikan dividen (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK) bakal membagikan dividen sebesar Rp79,95 miliar atau setara Rp86 per saham. Pembagian dividen emiten rumah sakit ini ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar 8 Juni 2022.

Corporate Secretary Kedoya Adyaraya Willy menjelaskan, pembagian dividen tunai sejumlah Rp79.952.050.000 atau setara Rp86 per saham yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. Adapun, jadwal pembayaran dividen tunai RSGK dilaksanakan pada 6 Juli 2022 dengan recording date dividen tunai pada 20 Juni 2022. Di sisi lain, cum dividen atau akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 16 Juni 2022.

Dilanjutkan dengan awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen atau ex dividen pada 17 Juni 2022. Kemudian, cum dividen untuk perdagangan pasar tunai pada 20 Juni 2022 yang diteruskan ex dividen di pasar yang sama pada 21 Juni 2022.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2021 kemarin, perseroan berhasil mencatatkan kinerja cukup ciamik dengan torehan laba neto yang diatribusikan ke pemilik entitas induk diraih Rp52,78 miliar naik dari laba neto Rp19,98 miliar tahun sebelumnya.

Sementara pendapatan Rp435,19 miliar hingga periode 31 Desember 2021 naik dari pendapatan Rp294,92 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Sehingga untuk laporan keuangan per 31 Desember 2021, laba bruto RSGK tercatat sebesar Rp184,07 miliar naik dari laba bruto Rp101,46 miliar tahun sebelumnya. Sementara itu, laba operasi mencapai Rp92,29 miliar meningkat dari laba operasi Rp34,39 miliar di tahun sebelumnya.

Adapun di kuartal pertama 2022, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp90,15 miliar. Jumlah itu menurun 24,63% dari raihan pendapatan di periode yang sama pada kuartal I-2021 sekitar Rp119,6 miliar. Direktur RSGK, Armen Antonius Djan pernah bilang, pendapatan perseroan turut ditopang oleh kasus Covid-19 yang masih tinggi. Adapun di tahun lalu, program vaksinasi Covid-19 juga baru saja di mulai oleh pemerintah. “Jadi memang pendapatan di kuartal I-2021 itu masih banyaknya pasien Covid-19 yang dirawat, sehingga biaya perawatan pun lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I-2022,” ujarnya.

Bila dirinci, pendapatan di kuartal I-2022 didorong dari pendapatan rawat inap, obat, perlengkapan medis serta layanan pengunjung medis hingga administrasi sebesar Rp54,13 miliar. Sedangkan pendapatan dari layanan rawat jalan, kamar rawat jalan dan administrasi menyumbang Rp36,01 miliar. Adapun, hingga Maret 2022, perseroan juga membukukan beban pokok pendapatan Rp55,04 miliar atau turun dari sebelumnya Rp64,06 miliar. Sehingga laba kotor perseroan yang dibukukan sebesar Rp35,10 miliar.

Di sisi lain, RSGK juga turut membukukan laba operasional sebesar Rp12,8 miliar di mana jumlah ini turun 65,2% dari sebelumnya Rp37,1 miliar pada kuartal I-2021. Dengan demikian, laba neto periode berjalan perseroan tercatat sebesar Rp10,5 miliar atau turun 64,69% dibandingkan dengan raihan perseroan di kuartal I-2021 sekitar Rp29,9 miliar. Lebih lanjut, dari sisi aset, RSGK memiliki total aset hingga Maret 2022 sebanyak Rp954,3 miliar. Sedangkan total liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp101,9 miliar dan Rp852,4 miliar.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement