JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa penurunan indeks saham tidak hanya terjadi di bursa saham Indonesia, tetapi juga di bursa banyak negara lain di dunia imbas dari tingginya inflasi global.
”Penurunan indeks beberapa waktu terakhir ini, termasuk indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sempat menyentuh level kembali di bawah 7.000, tidak hanya terjadi di bursa Indonesia saja," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BEI, Hasan Fawzi di Jakarta, Kamis (16/6/2022).
Disampaikannya, dari hampir 40 bursa utama dunia secara tahunan (year to date) hanya ada 10 bursa yang menunjukkan pertumbuhan positif, termasuk bursa Indonesia, yaitu IHSG masih tumbuh lebih dari 6%.
Menurut Hasan, penurunan indeks tersebut dipicu oleh beberapa faktor terutama kenaikan harga-harga komoditas dunia yang dipicu salah satunya oleh ketidakpastian yang ditimbulkan akibat perang Ukraina dan Rusia.
Efek berikutnya, lanjut Hasan, memicu tingkat inflasi yang tinggi di hampir seluruh negara di dunia yang pada akhirnya menimbulkan kekhawatiran pada investor bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga secara agresif.
Terkait dengan IHSG, Hasan menilai pertumbuhan IHSG yang masih positif menunjukkan optimisme pasar terhadap potensi pasar modal dan perekonomian Indonesia.