Menurut Perry, penguatan sinergi dan akselerasi ekonomi keuangan digital merupakan arahan Presiden Jokowi.
"Kita lihat seberapa cepat perkembangan e-Commerce naik 31% sebesar Rp536 triliun. Uang elektronik tahun ini diperkirakan Rp360 triliun. Naik 18% apalagi layanan perbankan secara digital diperkirakan naik Rp51.000 triliun," jelasnya.
Layanan perbankan digital juga didukung oleh elektronifikasi bansos, transaksi keuangan daerah, dan digitalisasi berbagai moda transportasi.
"Pada 2019, BI meluncurkan blue print digitalisasi sistem pembayaran indonesia. Yang dalam 5 tahun kita mencoba mendigitalkan itu. Karena tidak ada transaksi ekonomi dan keuangan yang tidak melalui sistem pembayaran. Kita mendukung penuh presiden mendigitalkan ekonomi keuangan nasional," bebernya.
Berdasarkan data BI, nilai transaksi uang elektronik pada Mei 2022 tumbuh 35,25% (year on year/yoy) mencapai Rp32 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 20,82% (yoy) menjadi Rp3.766,7 triliun.
Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit hanya mengalami peningkatan 5,43% (yoy) menjadi Rp630,9 triliun.
(Zuhirna Wulan Dilla)