"Artinya, karya inovasi Petrokimia Gresik tidak hanya berdampak pada perolehan laba bagi perusahaan, tapi juga menginspirasi dan mampu membawa prestasi hingga level internasional,” tuturnya.
Dwi menjelaskan, selama pandemi Covid-19, Petrokimia Gresik ditunjuk sebagai Koordinator Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur. Dalam bertugas, Petrokimia Gresik reaktivasi Unit Produksi Oksigen – Air Separation Plant (ASP) saat krisis oksigen medis terjadi di sejumlah fasilitas kesehatan.
Dalam menanggulangi dampak Covid-19, Petrokimia Gresik juga tetap mendukung mendukung 613 pelaku UMKM yang menjadi Mitra Kebanggaan (Mangga) yang tersebar Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DIY dengan menggelontorkan bantuan hingga Rp 42,97 miliar. Bantuan itu berupa modal usaha, pembinaan dan pendampingan untuk UMKM yang bergerak di sektor pertanian, perkebunan, perdagangan, peternakan, perikanan, industri, dan jasa.
Salah satu program unggulan Petrokimia Gresik di bidang ini adalah Literasi (Lingkungan Peternakan Sapi Terintegrasi) yang ada di Kabupaten Lamongan. “Dukungan terhadap kemajuan UMKM mengantarkan Petrokimia Gresik masuk ke dalam daftar 17 Perusahaan Paling Berkontribusi bagi UMKM di Indonesia versi International Council for Small Business (ICSB) Indonesia,” ucap Dwi.
Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Petrokimia Gresik juga dilakukan dengan mengucurkan anggaran Rp 10 miliar untuk mendorong kelestarian lingkungan.
(Taufik Fajar)