Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Inflasi Tinggi, Harga Sarapan Jadi Lebih Mahal

Agregasi VOA , Jurnalis-Kamis, 28 Juli 2022 |08:15 WIB
Inflasi Tinggi, Harga Sarapan Jadi Lebih Mahal
Harga sarapan lebih mahal (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA Inflasi tinggi membuat harga sarapan jadi lebih mahal. Roti lapis isi keju, telur dan bacon atau akrab disebut sandwich adalah sarapan utama banyak warga kota New York. Namun karena inflasi, sarapan sederhana ini tak semurah seperti dulu.

Orang-orang New York menyebut menu sarapan seperti itu “classic bodega breakfast sandwich”. Roti lapis seperti itu memang banyak ditemukan di bodega atau toko serba ada berukuran kecil, namun juga dijual di kafe atau toko makanan. Mudah dibuat, gampang dimakan dan murah.

Untuk menyesuaikan diri dengan tingkat inflasi saat ini, baik karena pandemi maupun perang Rusia dengan Ukraina, para pemilik bodega tidak punya pilihan selain menaikkan harga roti lapis itu.

Paling tidak itu diakui Francisco Marte, pemilik bodega di sebuah kawasan di Bronx. Namanya, Hudson Market Place. Inflasi telah memaksanya menaikkan harga untuk segala barang dagangannya mulai dari gula hingga keripik kentang. Harga roti lapis isi bacon, telur, dan kejunya, telah naik dari USD2,50 menjadi USD4,50.

"Sejak awal tahun, mereka mulai menaikkan semua harga. Harga-harganya meroket. Semuanya terlalu tinggi. Jadi setiap kali kami pergi ke grosir untuk membeli barang, pulangnya kami terpaksa mengubah harga. Harga berubah setiap hari," kata Marte dilansir dari VOA, Kamis (28/7/2022).

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pekan lalu, pada tingkat grosir, inflasi naik 11,3% pada bulan Juni dibandingkan dengan Juni tahun sebelumnya. Di tingkat produsen, harga telah melonjak hampir 18% untuk barang dan hampir delapan% untuk jasa dibandingkan dengan Juni 2021.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement