JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membuat Forum Kapasitas Nasional. Di mana forum ini memfasilitasi kerjasama industri hulu migas dengan industri nasional.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, Forum Kapasitas Nasional memfasilitasi kerjasama yang lebih luas di antara semua pemangku kepentingan industri hulu migas nasional. Hal ini menunjukkan besarnya dukungan dan komitmen pemerintah dalam memperkuat kapasitas nasional.
Menurutnya, Forum Kapasitas Nasional merupakan salah satu upaya Industri hulu migas untuk mendongkrak kemampuan industri nasional dalam mendukung Kegiatan Hulu Migas, dengan menjadi showroom bagi pemain-pemain dalam negeri untuk menunjukkan kemampuannya agar dapat diserap oleh industri hulu migas.
Baca Juga:Â Indonesia Punya 'Harta Karun' Triliunan Rupiah, Bisa Buat Bayar Utang?
“Di sini kami memfasilitasi kerja sama di antara pelaku usaha untuk terlibat lebih jauh dalam aktivitas industri hulu migas nasional. Kerja sama ini tentunya akan memperkuat kapasitas nasional, untuk mengejar target produksi 2030, menuju produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari di tahun 2030,” katanya, Kamis (28/7/2022).
Dwi Soetjipto menekankan, di Forum Kapasitas Nasional akan terjadi pertukaran informasi, pengetahuan dan peluang kerja sama yang bisa dilakukan ke depan. Forum Kapnas II 2022 juga akan menjadi ajang diskusi untuk mencari solusi atas berbagai hambatan dan tantangan yang mungkin dihadapi para pemangku kepentingan industri hulu migas, terutama pelaku usaha yang terlibat sebagai penunjang industri hulu migas.
Baca Juga"Â SKK Migas: Masih Ada 128 Cekungan Migas di RI
“Kerja sama yang produktif di antara pelaku usaha lokal dan nasional sebagai penunjang mendorong penggunaan produk dalam negeri, serta meningkatkan capaian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di industri hulu migas. Saat ini realisasi TKDN industri hulu migas telah mencapai 63%. Angka itu 6% melampaui targat yang ditetapkan pemerintah yang sebesar 57%,” ujarnya.
Kerjasama ini pun dirasakan manfaatnya oleh UMKM UMKM binaan BP Indonesia, Subitu Group. Anggota Subitu Inti Konsultan, Felistia Wariri mengungkapkan bahwa program ini mendorong potensi-potensi masyarakat khususnya di Bintuni.
"Pola kemitraan baik sekali karena ada dukungan SKK Migas baik di pusat maupun perwakilan. Komunikasi terbuka dengan BP dan SKK Migas," ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa sekarang UMKM atau industri sekitar mulai mendukung industri hulu migas, BP Indonesia. Di mana banyak UMKM yang memproduksi seragam hingga alat tulis dari perusahaan tersebut.
"Baju seragam Tangguh itu dari UMKM. Ada alat tulis dan lainnya. Jadi vendor kita sendiri," tuturnya,
Baca Juga: BuddyKu Fest: Challenges in Journalist and Work Life Balance Workshop
Follow Berita Okezone di Google News