JAKARTA - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan entitas anak membukukan laba bersih sebesar Rp956,14 miliar di semester I-2022. Realisasi itu turun 59,37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,35 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan GGRM, Jumat (29/7/2022), penurunan laba produsen rokok itu terjadi meskipun pendapatan sedang mengalami pertumbuhan. Diketahui, pendapatan perseroan paruh pertama tahun ini naik 1,82% menjadi Rp61,67 triliun (yoy).
Baca Juga: Bandara Dhoho Kediri Siap Beroperasi Oktober 2023
Penjualan rokok di pasar domestik mendominasi pemasukan perseroan. Secara rinci, penjualan sigaret kretek mesin berkontribusi besar terhadap pemasukan yakni total mencapai Rp56,51 triliun, sedangkan sigaret kretek tangan senilai Rp4,17 triliun.
Adapun penjualan rokok klobot menyerap pemasukan sebesar Rp8,43 miliar, sedangkan kertas karton sebanyak Rp834,21 miliar, disusul pemasukan lain-lain Rp99,02 miliar. Demikian laporan keuangan GGRM di keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (29/7/2022).
GGRM tampak mengalami pembengkakan dalam hal beban pokok penjualan yakni total sebesar Rp56,53 triliun atau naik 4,37% dari semester pertama tahun 2021 sebesar Rp54,16 triliun.
Baca Juga: Kisah Bos Gudang Garam Borong Lukisan Nyi Roro Kidul
Secara rinci, perseroan menanggung beban terbesar yang datang dari kenaikan pita cukai, PPN, dan pajak rokok mencapai Rp50,70 triliun, atau naik 10,68% dibandingkan semester pertama tahun lalu senilai Rp45,81 triliun.
Hal tersebut ditambah dengan adanya kenaikan biaya transportasi, pengangkutan, iklan, promosi, dan beban pemasaran lain total mencapai Rp1,12 triliun, dari sebelumnya Rp980,65 miliar.