 
                JAKARTA - PT PLN (Persero) mencatat laba bersih Rp5,31 triliun pada kuartal I-2022. Pendapatan ini naik 8,1% dibandingkan dengan laba bersih kuartal I-2021 sebesar Rp4,43 triliun
Kenaikan pendapatan bersumber dari penjualan listrik sebesar Rp74,34 triliun. Sisanya ditopang subsidi listrik pemerintah sebesar Rp12,44 triliun, serta dari pendapatan kompensasi sebesar Rp7,45 triliun.
Baca Juga: 50% Tambahan Kapasitas Pembangkit Listrik Berasal dari Energi Terbarukan di 2030
"(Ada utang) Bukan berarti PLN tidak berkembang, buktinya selama ini PLN untung, tapi PLN untungnya kebanyakan juga tidak boleh, karena ini bagian dari pelayanan masyarakat," ungkap Menteri BUMN Erick Thohir, Sabtu (30/7/2022).
Selain melarang PLN mencatatkan untung berlebihan. Erick juga melarang PLN membukukan kerugian berarti. Perseroan memang pernah membukukan kerugian sebesar Rp12,2 triliun hingga September 2020, anjlok dari capaian periode yang sama 2019 yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp10,9 triliun.
Baca Juga: Cara Erick Thohir Kurangi Utang PLN Rp500 Triliun
Pada periode tersebut dan berdasarkan laporan keuangannya, salah satu penyebab kerugian lantaran besarnya rugi kurs selama 9 bulan di 2020 yakni mencapai Rp22,9 triliun, dari laba kurs pada periode yang sama 2019 sebesar Rp4,4 triliun.