Sedangkan aset tidak lancar perseroan sebesar Rp1,81 triliun dari sebelumnya yakni Rp 1,82 triliun.
Perdagangan saham SIDO sesi pertama Senin (1/8/2022) awal pekan dan di awal bulan kembali bergerak terkoreksi hingga auto reject bawah (ARB).
Penurunan dalam tersebut merupakan yang kedua setelah rilis laporan kinerja keuangan perseroan akhir pekan lalu.
Diketahui, saham SIDO turun ARB sebesar Rp 65 menjadi Rp 905 pada penutupan perdagangan Jumat (30/7/2022).
Penurunan berlanjut hingga hari ini dengan koreksi Rp60 menjadi Rp845 atau level terendah saham SIDO sepanjang tahun ini.
Dengan penurunan harga tersebut, saham SIDO telah turun 2,31% dari Rp865 menjadi Rp845 sepanjang perdagangan tahun ini.
Sedangkan level tertinggi tahun ini berada di harga Rp1.050 pada penutupan perdagangan 15 Maret 2022.
Sementara, ahun ini perseroan mengaku optimis target pertumbuhan sebesar 15% baik pada penjualan dan laba bersih dapat dicapai.
Beberapa hal yang menjadi katalis positif diantaranya, tingkat vaksinasi yang tinggi diikuti penurunan jumlah kasus Covid-19, mobilitas yang semakin membaik, pembukaan kembali dan kemudahan dalam melakukan perjalanan, serta gaya hidup masyarakat yang lebih sehat.
(Zuhirna Wulan Dilla)