Berdasarkan laporan keuangan, ULTJ membukukan laba bersih sebesar Rp1,27 triliun, tumbuh 15,63% dari tahun sebelumnya Rp1,09 triliun.
Sejalan dengan kenaikan laba, penjualan perseroan juga naik sebesar 10,88% dari sebelumnya Rp5,96 triliun menjadi Rp6,61 triliun. Penjualan lokal masih berkontribusi paling tinggi terhadap total penjualan ULTJ, dengan penjualan minuman sebesar Rp7,15 triliun dan penjualan makanan sebesar Rp116,18 miliar.
Kemudian, penjualan ekspor minuman tercatat sebesar Rp13,14 miliar dan penjualan makanan sebesar Rp13,96 miliar. Adapun, penjualan ULTJ lalu dikurangi oleh pajak pertambahan nilai (PPN) dan bonus kinerja yang masing-masing senilai Rp660,82 miliar dan Rp18,74 miliar.
Beban pokok penjualan ULTJ sebesar tercatat naik sebesar 13,44% dari sebelumnya sebelumnya Rp3,73 triliun menjadi Rp4,24 triliun. Meski demikian, perseroan berhasil memangkas sejumlah pos beban antara lain, beban penjualan yang turun 3,22% menjadi Rp748,82 miliar. Kemudian, beban administrasi dan umum juga mengalami penurunan sebesaar 9,20% dari sebelumnya Rp231,17 miliar menjadi Rp209,88 miliar.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)