JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan capaian pertumbuhan ekonomi tahun ini d imana tren perekonomian terus menguat hingga 5,44% di kuartal II-2022. Pemerintah juga manargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3 persen di tahun depan.
Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad menyatakan bahwa target tersebut juga harus sejalan dengan belanja pemerintah. Karena menurutnya, berdasarkan data BPS dan realitasnya menguat berkat konsumsi penduduk yang mulai pulih.
"Sementara itu belanja pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi masih negatif, harusnya juga harus ikut positif dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi, bukan malah negatif, ini jadi aneh," ujar dia kepada MPI, Rabu(17/8/2022).
Dia juga menyatakan bahwa pertumbuhan harus dioptimalkan diberbagai sektor, karena ada beberapa sektor yang pertumbuhannya relatif rendah seperti pertanian, industri, dan pertambangan.
"Padahal sektor tersebut banyak menyerap tenaga kerja," tambahnya.
Dia juga mengkhawatirkan bahwa pertumbuhan perekonomian yang terjadi bukanlah pertumbuhan yang berkualitas.