NEW YORK - Indeks dolar AS menguat ke level tertinggi dalam satu bulan di akhir perdagangan Kamis. Dolar mendapat sentimen positif setelah pejabat Federal Reserve berbicara tentang perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Menurut Pejabat The Fed tersebut, Bank Sentral AS perlu terus menaikkan biaya pinjaman untuk mengendalikan inflasi yang tinggi. Bahkan ketika memperdebatkan seberapa cepat dan seberapa tinggi untuk mengangkatkan suku bunga.
Baca Juga:Â Dolar Menguat, Investor Soroti Data Penjualan Ritel AS
Presiden Fed St Louis James Bullard mengaku condong ke arah mendukung kenaikan suku bunga 75 basis poin untuk ketiga berturut-turut pada September. Kemudian Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan kenaikan suku bunga sebesar 50 atau 75 basis poin bulan depan akan menjadi cara yang masuk akal untuk membuat biaya pinjaman jangka pendek menjadi sedikit di atas 3,0% pada akhir tahun ini, dalam perjalanan ke sedikit lebih tinggi pada 2023.
"Retorika The Fed telah sangat teguh dari hampir semua orang kita harus menaikkan suku bunga, kita harus menaikkan suku bunga, suku bunga akan lebih tinggi," kata Analis Senior FXStreet.com, Joseph Trevisani, dikutip dari Antara, Jumat (19/8/2022).
Baca Juga:Â Dolar Loyo setelah Inflasi AS Menurun di Juli 2022
Dolar memangkas kenaikan setelah risalah pertemuan Fed Juli menunjukkan pejabat bank sentral khawatir mereka dapat menaikkan suku terlalu jauh dalam komitmen mereka untuk mengendalikan inflasi, yang ditafsirkan sebagai sedikit dovish.
Risalah juga menandai dimensi penting dari perdebatan The Fed dalam beberapa bulan mendatang: kapan harus memperlambat kenaikan suku bunga.
Follow Berita Okezone di Google News