Tetapi para analis mengatakan, salah untuk fokus pada bagian-bagian dari risalah ini daripada pandangan utama bahwa suku bunga perlu terus menuju lebih tinggi.
"Kecuali untuk bagian tentang laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat, sisa risalah sangat hawkish," Kepala Strategi Mata Uang Global Brown Brothers Harriman, Win Thin.
Indeks dolar terakhir naik 0,71% pada 107,39, setelah mencapai 107,57, tertinggi sejak 19 Juli.
Sedangkan Euro mencapai 1,0078 dolar, terlemah sejak 18 Juli. Dolar naik menjadi 135,90 terhadap yen, level terlemah untuk mata uang Jepang sejak 28 Juli.
Sterling tergelincir sejauh 1,1920 dolar terendah sejak 22 Juli.
(Feby Novalius)