JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa selama ini ada ketidaktepatan sasaran penerima subsidi BBM di tengah masyarakat. Menurutnya, selama ini jumlah masyarakat miskin yang menikmati subsidi sangat sedikit.
"Jumlah rumah tangga miskin dan tidak mampu hanya menikmati 5% subsidi Solar dan 20% subsidi Pertalite. Ini akan mengakibatkan kesenjangan makin tinggi dalam masyarakat kita," kata Sri Mulyani, dalam Rapat Paripurna DPR terkait Tanggapan Pemerintah terhadap Pemandangan Umum Fraksi atas RUU APBN 2023 beserta nota keuangannya, Selasa (30/8/2022).
Baca Juga:Â Pencairan BLT Rp600.000 Tidak Akan Kurangi Anggaran Subsidi BBM
Pemerintah pun terus berupaya untuk memperbaiki ketepatan sasaran subsidi energi, sehingga lebih banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat miskin dan rentan serta yang memang membutuhkan bantuan.
"Upaya perbaikan ketepatan sasaran subsidi energi akan dilakukan secara hati-hati, bertahap, dan mempertimbangkan kondisi pemulihan ekonomi secara nasional dan dampaknya terhadap seluruh masyarakat," kata Menteri Keuangan.
Baca Juga:Â BLT Rp600.000 Cair Minggu Depan, Ini Cara Cek Nama Pekerja yang Dapat Bantuan
Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pada 2022, seiring dengan meningkatnya harga minyak dunia, selisih antara harga keekonomian BBM dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah semakin besar. Menurutnya, hal ini menyebabkan beban subsidi dan kompensasi melonjak tiga kali lipat mencapai Rp 502,4 triliun.
Follow Berita Okezone di Google News