JAKARTA – PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatat rugi bersih Rp43,1 miliar pada semester pertama 2022 dibandingkan rugi bersih Rp105,6 miliar pada periode yang sama tahun 2021. Sementara itu, pendapatan KIJA di semester pertama 2022 sebesar Rp1,1372 triliun atau meningkat 2% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Selain itu, perseroan Emiten properti ini menjelaskan, penyebab utama kerugian tersebut disebabkan oleh dampak pergerakan kurs (valas) di mana Perseroan membukukan rugi selisih kurs sebesar Rp168,8 miliar (rugi translasi) di 1H22 dibandingkan rugi selisih kurs Rp112,5 miliar di 1H21. EBITDA Perseroan pada 1H22 tercatat sebesar Rp479,3 miliar, meningkat 45% dibandingkan Rp330,5 miliar pada semester pertama tahun 2021, sebagian besar sejalan dengan peningkatan pendapatan dan laba kotor.
Total posisi kas perseroan pada akhir semester pertama tahun 2022 tercatat sebesar Rp1,1751 triliun, atau naik 6% dibandingkan Rp1,1115 triliun pada akhir tahun 2021. Dari sisi penjualan real estate (marketing sales) Perseroan mencapai Rp847,7 miliar pada semester pertama tahun 2022, setara dengan 50% dari target penjualan real estate Perseroan selama setahun penuh sebesar Rp1,7 triliun, dan meningkat 61% dibandingkan dengan Rp526,0 miliar di 1H21.
Marketing sales dari Cikarang dan lain-lain menyumbang 68%, sedangkan Kendal sebesar 32%. Penjualan dari produk industri (tanah dan/atau tanah dengan standar bangunan pabrik) menyumbang 70%, sedangkan segmen residensial/komersial dan lain-lain menyumbang 30%. Target marketing sales Perseroan sepanjang tahun 2022 sebesar Rp1,7 triliun yang terdiri dari Rp1,1 triliun dari Cikarang dan lain-lain, dan Rp600 miliar dari Kendal.