Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penjualan Antam Capai Rp18,77 Triliun, 65,42% Produk Emas

Agregasi Harian Neraca , Jurnalis-Senin, 05 September 2022 |12:12 WIB
Penjualan Antam Capai Rp18,77 Triliun, 65,42% Produk Emas
Penjualan antam disumbang produk emas (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mencatatkan penjualan Rp18,77 triliun di semester pertama 2022. Penjualan Antam naik 8,62% jika dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp17,28 triliun.

Penjualan emas sebesar Rp12,28 triliun menjadi penopang kinerja positif tersebut. Adapun ANTM melakukan penjualan pada produk emas dengan kontribusi terbesar yaitu 65,42% di semester I/2022.

Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie mengatkaan, sepanjang semester I-2022, perusahaan pelat merah ini mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp18,77 triliun. Jumlah itu tumbuh 9% jika dibandingkan penjualan pada periode semester I-2021 sebesar Rp17,28 triliun.

"Di tengah tantangan dari kenaikan biaya energi, bahan baku, jasa pengangkutan serta jasa pengapalan komoditas pertambangan, pada 1H22 capaian laba kotor Antam tercatat sebesar Rp4,03 triliun, tumbuh 27% year over year (YoY) jika dibandingkan laba kotor 1H21 sebesar Rp3,17 triliun," jelasnya, Senin (5/9/2022).

"Sepanjang periode 1H22, Antam juga membukukan laba usaha sebesar Rp1,46 triliun dan total penghasilan lain-lain, bersih sebesar Rp748,62 miliar. Laba bersih periode berjalan Antam pada 1H22 mencapai Rp1,53 triliun, tumbuh 32% YoY dari laba periode berjalan pada 1H21 sebesar Rp1,16 triliun," tambahnya.

Anggota MIND ID, BUMN Holding Industri Pertambangan ini juga meraih capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp3,74 triliun.

Nilai ini tumbuh 50% jika dibandingkan capaian EBITDA periode enam bulan pertama tahun 2021 (Januari - Juni 2021, 1H21) sebesar Rp2,49 triliun.

Selain itu Antam juga menjual produk feronikel, bijih nikel, alumina, bijih bauksit, perak, dan logam mulia lainnya. Seluruh produk tersebut pada enam bulan pertama 2022 mengalami pertumbuhan kecuali untuk produk logam mulia lainnya yang sekaligus berkontribusi paling kecil bagi perseroan.

Penjualan logam mulia lainnya turun dari Rp522 juta di semester I/2021 menjadi Rp34 juta. Sementara itu, ANTM yang pada semester I/2021 membukukan penjualan batu bara sebesar Rp10,02 miliar, pada semester pertama tahun ini dilaporkan tidak membukukan penjualan untuk produk tersebut.

Di sisi lain, penjualan emas meningkat dari Rp11,87 triliun di kuartal II/2021 menjadi Rp12,28 triliun pada kuartal II/2022. Penjualan feronikel juga tumbuh menjadi Rp3,12 triliun dari sebelumnya Rp2,59 triliun. Begitu pun untuk penjualan bijih nikel yang naik dari Rp2,04 triliun menjadi Rp2,33 triliun.

Penjualan alumina, bijih bauksit, dan perak pada semester awal tahun ini turut tumbuh dengan masing-masing menjadi Rp613,05 miliar, Rp276,20 miliar, dan Rp66,23 miliar. Tidak hanya itu, penjualan juga berasal dari jasa pemurnian logam mulia dan jasa lainnya yang turut tumbuh dari Rp79,67 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp84,54 miliar pada semester I/2022. Total penjualan Antam tersebut setelah dikurangi dengan beban pokok penjualan mencatatkan pertumbuhan laba kotor dari Rp3,17 triliun menjadi Rp4,03 triliun.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement