"Jadi kami masih melihat kalaupun terjadi kenaikan inflasi, tidak akan setinggi seperti di beberapa negara lain," tegasnya.
Dengan kondisi tersebut, ia pun tetap optimistis dengan pertumbuhan asuransi jiwa ke depannya. Bahkan, terdapat kemungkinan pendapatan premi asuransi jiwa semester II-2022 akan lebih baik dari semester I 2022 yang sebesar Rp95,7 triliun.
(Taufik Fajar)