"Makanya kalau tetap IKN yang alokasinya cukup besar, pembangunan infrastruktur dipertahankan maka inflasi bisa mencapai 8%-9%," kata Didin.
Namun demikian kalau pemerintah bisa menyusun kebijakan moneter dan fiskal dengan dosis yang pas untuk masyarakat, dampak kenaikan harga BBM ini bisa direduksi, tinggal pilihan prioritas yang diambil.
"Kalau pemerintah bisa memainkan sebuah policy makes antara fiskal dan Moneter yang menarik, ini bisa mempertahankan momentum kebangkitan ekonomi walau terpukul dengan harga minyak," sambungnya.
"Apalagi kalau kegiatan yang tidak mendorong produktivitas dan kesempatan kerja seperti proyek IKN ditunda itu akan lebih menolong lagi menurut saya," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)