Capaian itu sejalan dengan pendapatan usaha yang meningkat 46% dari sebelumnya Rp3,71 triliun menjadi Rp5,42 triliun per Juni 2022.
Secara konsolidasi, komposisi kontribusi pada jasa distribusi dan logistik energi sebesar 58%, segmen jasa hulu migas sebesar 33%, serta jasa penunjang sebesar 9%.
Bachtiar menjelaskan, pada segmen jasa distribusi dan logistik energi, peningkatan kinerja ditopang oleh naiknya volume thruput.
Kenaikan terjadi pada unit jasa transportasi BBM, manajemen depo, maupun bisnis perdagangan BBM industri marine.
“Sementara itu, pada segmen jasa hulu migas, meningkatnya aktivitas seismic cukup mendongkrak pendapatan usaha,” ungkap Bachtiar.
Dia menambahkan, saat ini ELSA tengah mengerjakan Survei Seismik 2D Vibroseis Jawa sepanjang 1.000 kilometer.
Selain itu, perseroan juga mengerjakan pekerjaan workover, yaitu Hydraulic Workover Unit (HWU) di Pertamina Group dan mendukung pekerjaan drilling pada sumur eksplorasi.
(Zuhirna Wulan Dilla)