Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sederet Tantangan Industri Hulu Migas Menuju Transisi Energi

Zuhirna Wulan Dilla , Jurnalis-Rabu, 21 September 2022 |15:30 WIB
Sederet Tantangan Industri Hulu Migas Menuju Transisi Energi
Pameran dan Konvensi IPA ke-46. (Foto: IPA)
A
A
A

Adapun Indonesia masih sangat menarik untuk para investor. Pasalnya, pertumbuhan Indonesia selama tiga kuartal terakhir lebih dari 5% meskipun konflik terjadi di Ukraina, dan dunia masih belum pulih dari pandemi.

“Ini mengesankan dibandingkan dengan tetangga kita dan bahkan negara maju. Saya mengapresiasi semua pihak, termasuk industri migas, yang telah mendukung pencapaian tersebut, satu hal yang pasti adalah orang ingin berinvestasi di Indonesia,” ucapnya.

Dia meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap positif, ketersediaan dan keamanan energi menjadi lebih penting dari sebelumnya untuk mendukung pertumbuhan Indonesia.

Dia juga mengapresiasi industri migas yang telah menemukan berbagai lapangan migas baru seperti Premier Oil yang baru saja menemukan lapangan gas baru di lepas pantai Aceh, Pertamina Hulu Rokan telah menyelesaikan lebih dari 350 sumur baru dalam waktu satu tahun setelah akuisisi, Blok Cepu ExxonMobil untuk mengebor lebih banyak sumur klastik dan infill.

Dia berharap banyaknya temuan tersebut menarik para investor untuk berinvestasi di Indonesia.

“Kita ingin menunjukkan kepada dunia betapa menarik dan mudahnya berbisnis di Indonesia, dan kami ingin mereka tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Indonesia melalui transfer teknologi dan peningkatan kapasitas, tetapi juga memberikan keuntungan yang baik bagi para investor,” katanya.

Kemudian, Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA), Irtiza H. Sayyed menambahkan dalam 10-20 tahun ke depan, industri hulu migas perlu mengembangkan dan menggali potensi migas Indonesia mengingat tingginya kebutuhan energi yang ada.

“Melihat situasi ini, tantangan energi Indonesia membutuhkan solusi multi-dimensi. Percepatan transisi energi Indonesia membutuhkan upaya bersama,” paparnya.

“Upaya ini akan memenuhi dua kebutuhan sekaligus, yaitu: meningkatkan penerimaan negara dan memenuhi kebutuhan energi untuk pertumbuhan Indonesia,” tambahnya.

Selain mendorong peningkatan produksi migas, lanjut dia, industri migas saat ini juga tengah fokus untuk menurunkan emisi karbon.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement