JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera memberhentikan operasional dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara tahun ini.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, rencana pemberhentian PLTU akan melalui mekanisme energy transition mechanism yang akan didanai oleh pihak fasilitas pendanaan.
Baca Juga:Â Pensiunkan 3 PLTU Batu Bara, Menteri ESDM Colek Bank Dunia dan ADB
Dalam rencana penyetopan operasional PLTU tersebut, pemerintah disebut tengah melakukan kajian dan juga negosiasi dengan Asian Development Bank (ADB) yang akan mengucurkan pendanaan.
"Kita harapkan ada yang bisa dimulai tahun ini. Tahun ini ada yang dimulai lah entah satu, dua," kata Arifin di Gedung DPR, Kamis (22/9/2022).
Sebagaimana diketahui, pemerintah bakal menyetop operasional pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang telah mencapai masa kontrak 30 tahun guna mendukung program energi bersih.
Baca Juga:Â 3 PLTU Segera Dipensiunkan Tahun Ini
Secara total ada 33 PLTU dengan kapasitas 16,8 gigawatt (GW) yang telah beroperasi selama tiga dekade.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2021-2030 ditargetkan untuk menghasilkan listrik dari pembangkit yang lebih hijau.
Menurut dia, dalam RUPTL tersebut porsi listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) akan mencapai hingga 51,6 persen atau setara dengan 20,9 GW.
Baca Juga: BuddyKu Fest: 'How To Get Your First 10k Follower'
Follow Berita Okezone di Google News