JAKARTA - PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) akan melakukan rights issue yang ke-4 dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada kuartal terakhir di tahun ini.
Dikutip Harian Neraca, hal ini dilakukan untuk menambah modal perseroan.
Di mana BINA ini akan menerbitkan 296,85 juta lembar saham baru atau 4,76% dari total saham yang ditempatkan.
Adapun setiap pemegang 1 HMETD yang tercatat hingga 28 November 2022 pukul 16.00 WIB berhak membeli sebanyak satu saham baru dengan harga pelaksanaan berkisar antara Rp3.600 - Rp4.200 setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat pelaksanaan HMETD. Sehingga jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam PMHMETD IV ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,24 triliun.
BACA JUGA:Aset Bank Ina (BINA) Naik 36% Jadi Rp11 Triliun
Direktur Bank Ina, Kiung Hui Ngo mengatakan ada beberapa pertimbangan perseroan dalam menentukan kisaran harga pelaksanaan HMETD. Pertama, rata-rata harga saham selama 30 hari bursa sebelum pernyataan pendaftaran (21 September 2022), yaitu periode 9 Agustus 2002 sampai dengan 20 September 2022 adalah sebesar Rp3.812.
Kedua, rata-rata harga saham selama 60 hari bursa sebelum pernyataan pendaftaran (21 September 2022), yaitu periode 28 Juni 2022 sampai 20 September 2022 adalah sebesar Rp 3.813. Ketiga, rata-rata harga saham selama 90 hari bursa sebelum pernyataan pendaftaran (21 September 2022), yaitu periode 12 Mei 2022 sampai 20 September 2022 adalah sebesar Rp 3.824.
"Dari data diatas dan dengan mempertimbangkan gejolak harga pasar yang kemungkinan akan terjadi, perseroan memutuskan harga pelaksanaan HMETD berkisar antara Rp3.600 - Rp4.200,” ujarnya.