JAKARTA – Ekonomi 2023 diprediksi gelap atau akan terjadi resesi di tahun depan. Kabar tersebut pun membuat masyarakat khawatir harus melakukan atau mempersiapkan apa untuk menghadapi ancaman resesi tersebut.
Perencana Keuangan Prita Ghozie menjelaskan, resesi ekonomi adalah suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi rill bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Baca Juga:Â Tak Peduli Dibilang Pelit, Jusuf Hamka: Gengsi Makan Biaya Bos!
Oleh karena itu, banyak masyarakat yang khawatir bagaimana jika nanti di PHK, terjadi cashflow sementara banyak cicilan yang harus dibayar, atau turunnya nilai saham padahal tidak memiliki aset investasi lain.
Namun Prita mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik. Tetapi harus menyiapkan rencana dan melakukan hal dibawah ini:
1. Memiliki cash yang cukup
Cash bukan hanya berarti uang tunai, tetapi juga aset likuid yang relatif aman dan dapat dicairkan dalam waktu cepat.
Hal ini penting untuk mengatasi adanya pengeluaran dadakan, sebagai simpanan jika terkena PHK, atau membeli saham ketika murah.
2. Beusaha mengurangi utang konsumtif
Meski setiap negara pasti memiliki situasi yang berbeda, persoalan resesi ekonomi yang mungkin terjadi adalah kenaikan suku bunga acuan berkali lipat.
Baca Juga:Â Tips Biayai Anak Sampai Kuliah dengan 3 Metode Receh, Cuma Nabung Rp2.000
Dampaknya bagi keuangan untuk masyarakat yang memiliki cicilan floating adalah suku bunga dan cicilan berpotensi naik. Namun harus diteliti apakah cicilan tersebut masih aman untuk dibayarkan.
Selain itu harga barang juga tidak dapat naik, sementara anggaran bulanan naik. Jadi perlu diperhatikan apakah barang tersebut dapat diinvestasikan atau tidak.
Follow Berita Okezone di Google News