Menurut manajemen ANTM, perseroan telah melakukan pemisahan sebagian segmen usaha pertambangan nikel perseroan di wilayah Halmahera Timur, Maluku Utara ke dalam perusahaan terkendali perseroan, yaitu NKA dan SDA di mana pemisahan sebagian segmen usaha pertambangan nikel perseroan efektif pada tanggal 30 September 2022.
Kemudian, dia menyebut pemisahan sebagian segmen usaha nikel ditindaklanjuti dengan peningkatan modal pada NKA dan SDA. Manajemen Antam menyebutkan bahwa nilai penyertaan modal dari perseroan kepada NKA dan SDA secara keseluruhan adalah sebesar Rp9,85 triliun.
Semester pertama 2022, ANTM mencatatkan penjualan Rp18,77 triliun atau naik 8,62% jika dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp17,28 triliun.
Serta untuk penjualan emas sebesar Rp12,28 triliun menjadi penopang kinerja positif tersebut.
Sebagai informasi, ANTM melakukan penjualan pada produk emas dengan kontribusi terbesar yaitu 65,42% di semester I-2022.
Selain itu Antam juga menjual produk feronikel, bijih nikel, alumina, bijih bauksit, perak, dan logam mulia lainnya. Seluruh produk tersebut pada enam bulan pertama 2022 mengalami pertumbuhan kecuali untuk produk logam mulia lainnya yang sekaligus berkontribusi paling kecil bagi perseroan.
(Zuhirna Wulan Dilla)