JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa kinerja hulu migas di kuartal III 2022. Salah satunya realisasi lifting dan produksi migas yang masih jauh dari target tahun ini.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menjelaskan realisasi produksi minyak sampai September 2022 sebesar 613 ribu barel per hari (BOPD) dengan lifting 610 ribu BOPD. Realisasi ini masih 86,8 persen dari target sebesar 703 ribu BOPD.
Sementara itu, lifting atau salur gas mencapai 5.353 MMSCFD per kuartal III 2022 atau 92,3 persen dari target 5.800 MMSCFD. Dwi menjelaskan alasan di balik rendahnya pencapaian produksi tersebut.
"Gambaran permasalahan yang muncul, awal tahun masuk sudah tidak lebih tinggi dari yang direncanakan tadinya 660-an ribu BOPD tapi realisasi hanya 616 ribu," kat Dwi di Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Produksi minyak di tahun ini, kata Dwi, mulai merosot di April karena kejadian paling besar adalah pipeline EMCL Kedung Keris bergeser sehingga harus setop produksi 10 ribu BOPD. Produksi naik lagi mulai Juni 2022.
"Juli mulai muncul kebocoran pipa di PHE OSES. Berlanjut sampai Agustus juga kebocoran pipa lalu September lalu paling besar adalah kebocoran host offloading dari Gagak Rimang (pipa) bocor sehingga produksi disetop sebagian, ini cukup besar. September jadi sangat jelek," katanya.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News