JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakinkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh lebih baik di tahun ini. Menurutnya, konsumsi domestik yang sehat menjadi motor pertumbuhan.
Adapun beberapa lembaga internasional memproyeksikan bahwa ekonomi Indonesia tahun ini akan tumbuh di kisaran 5,1%-5,3%.
Baca Juga:Â Lihat Ekonomi Indonesia Sekarang! Jokowi: Kita Patut Bersyukur
"(Proyeksi) Bank Dunia 5,1%, IMF 5,3%, ADB 5,4%. Untuk tahun depan juga semuanya masih memprediksi bahwa Indonesia bisa bertahan di atas 5%," ujar Sri dalam Seminar Nasional Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI dengan tema "Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Berkelanjutan di Tengah Tantangan Dinamika Global" di Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Baca Juga:Â Bertemu Wapres, Wakil PM Singapura Pastikan Kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia
Namun demikian, capaian tersebut sangat ditentukan faktor-faktor yang harus dijaga. Dari sisi agregat demand, konsumsi yang mengambil porsi 57-58% dari GDP Indonesia masih ditempa oleh confidence dan mobilitas masyarakat yang tinggi.
"Indeks Google Mobility kita masih tinggi, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga masih kuat. Ini meskipun kita kemarin melakukan kenaikan harga BBM untuk Pertalite dan diesel sebesar 30%," ucap Sri.
Baca Juga: Hindari Masalah Kesehatan yang Mungkin Timbul Setelah Penerbangan Jarak Jauh
Baca Juga: BuddyKu Fest: Challenges in Journalist and Work Life Balance Workshop
Follow Berita Okezone di Google News