Share

Indonesia Jauh dari Ancaman Resesi, Sri Mulyani: Bukan Berarti Kita Tak Waspada

Michelle Natalia, Sindonews · Rabu 19 Oktober 2022 13:04 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 19 320 2690186 indonesia-jauh-dari-ancaman-resesi-sri-mulyani-bukan-berarti-kita-tak-waspada-THgbJeijjt.jfif Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Okezone.com/Kemenkeu)

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi peringatan meski Indonesia dan negara-negara emerging sepenuhnya aman dari ancaman resesi, kejadian buruk tetap saja bisa terjadi. Untuk itu, Sri Mulyani meminta Indonesia tetap waspada mengantisipasi hal-hal tidak pasti di 2023.

"Meskipun seperti sekarang ini, emerging countries seperti India, Indonesia, Brazil, dan Meksiko misalnya, relatif dalam situasi cukup baik, bukan berarti tidak terpengaruh oleh kondisi eksternal. Meski ekonomi kita diproyeksikan tumbuh di atas 5% di 2022 dan 2023, bukan berarti kita tidak mewaspadai kondisi eksternal, karena itu mempengaruhi ekonomi kita," pungkas Sri, Rabu (19/10/2022).

Baca Juga: Ngeri! Sri Mulyani Ungkap 4 Negara Ini Terancam Resesi pada 2023

International Monetary Fund (IMF) sudah memangkas proyeksi ekonomi global menjadi 2,7% untuk tahun depan, dari yang sebelumnya 2,9%. Ekonomi global pun semakin kompleks dengan adanya ancaman resesi, inflasi tinggi, diperparah dengan ketegangan geopolitik akibat perang Rusia-Ukraina yang belum kunjung usai.

resesi

Bayang-bayang gelap pun sudah mulai nampak, bahkan di negara-negara maju.

Baca Juga: Ancaman Resesi, Sri Mulyani Langsung Wanti-Wanti Krisis Utang

"Bahkan sekarang kata-kata resesi bukannya tidak mungkin di Amerika Serikat (AS). Eropa pun juga demikian, mereka mengalami inflasi tinggi yang memaksa Bank Sentral menaikkan suku bunganya secara agresif," ujar Sri Mulyani.

Follow Berita Okezone di Google News

Dia pun menyebut bahwa Eropa akan mengalami resesi di 2022 dan juga di tahun 2023. Kondisi serupa juga tengah dihadapi China.

"China juga telah mengalami perlambatan yang disebabkan lockdown dan kondisi dunia, serta sektor properti. Bahkan angka PDB China di kuartal III belum keluar, tetapi akan tajam melemah," ungkap Sri.

Baru-baru ini pun Inggris juga dihantam permasalahan ekonomi karena pengelolaan APBN-nya yang tidak kredibel.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini