Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BCA Kantongi Laba Bersih Rp29 Triliun di Kuartal III-2022, Naik 24,8%

Anggie Ariesta , Jurnalis-Kamis, 20 Oktober 2022 |16:46 WIB
BCA Kantongi Laba Bersih Rp29 Triliun di Kuartal III-2022, Naik 24,8%
BCA kantongi laba Rp29 triliun (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengantongi laba bersih Rp29,0 triliun di kuartal III 2022. Laba BCA mengalami kenaikan 24,8% (yoy).

Kenaikan laba ditopang oleh peningkatan kredit sebesar 12,6% secara yoy per September 2022 atau Rp682 triliun. Sehubungan dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA tumbuh 18,6% yoy menjadi Rp172,7 triliun per September 2022, atau berkontribusi hingga 25,1% terhadap total portofolio pembiayaan BCA.

Secara rinci, kredit korporasi meningkat 13,4% yoy mencapai Rp306,1 triliun di September 2022, sedangkan kredit komersial dan UKM naik 12,6% yoy mencapai Rp203,5 triliun. KPR tumbuh 10,4% yoy menjadi Rp105,0 triliun, dan KKB naik 9,2% yoy menjadi Rp43,8 triliun. Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 15,8% yoy menjadi Rp13,0 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 10,4% yoy menjadi Rp165,0 triliun.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, sebagai bentuk optimisme dalam mendorong penyaluran kredit dan mendukung pemulihan ekonomi, pihaknya kembali menyelenggarakan BCA Expo Hybrid 2022. BCA melihattren pemulihan permintaan kredit konsumer berlanjut.

"Didukung pelaksanaan dua kali expo di tahun ini, kami menerima total aplikasi KPR dan KKB senilai Rp30 triliun," kata Jahja dalam Paparan Kinerja Keuangan BCA Triwulan III 2022, Kamis (20/10/2022).

Selain itu, gelaran BCA UMKM Fest 2022 untuk mendukung perkembangan UMKM,serta BCA Wealth Summit 2022 untuk memberikan literasi dan solusi wealth management bagi masyarakat.

"Kami bersyukur BCA UMKM Fest mampu menjangkau lebih dari 1.200 UMKM, dan BCA WealthSummit mencatat lebih dari 1 juta pengunjung," ujar Jahja.

Pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) turun ke 11,7% di sembilan bulan pertama tahun 2022, dibandingkan 17,1% di tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga sebesar 2,2%, sementara rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang solid, masing-masing sebesar 247,9% dan 49,9%.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement