"Pulihnya intermediasi ini merupakan hasil dari respon kebijakan akomodatif BI, bersinergi erat dengan pemerintah, OJK, dan LPS,” lanjut Perry.
Dia mengatakan ketahanan sektor keuangan terjaga karena permodalan yang kuat dan likuiditas yang relatif longgar.
Capital Adequacy Ratio(CAR) perbankan sebesar 24,66% juga menunjukkan bahwa perbankan memiliki ketahanan dan bantalan yang kuat untuk menyerap potensi penurunan kualitas kredit.
Likuiditas perbankan dinilainya masih sangat longgar, tercermin dari alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AS/DPK) sebesar 29,99%.
"Inklusi keuangan saat ini juga meningkat, yang didorong oleh akselerasi digitalisasi. Ke depannya BI akan terus melakukan bauran kebijakan untuk mengatasi berbagai potensi tekanan ke depan, termasuk ekspektasi inflasi," pungkas Perry.
(Zuhirna Wulan Dilla)