JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku optimis dengan target pertumbuhan meski ada ancaman resesi ekonomi di tahun depan.
Dikutip Harian Neraca, bursa mengasumsikan bahwa rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2023 mencapai Rp14,75 triliun.
”Kalau kita bicara RNTH 2023 itu kan sebesar Rp14,75 triliun. Ini lebih tinggi dibandingkan 2022. 2022 kita Rp13,75 triliun karena ada revisi terakhir. Jadi kita lihat ada peningkatan Rp1 triliun per hari value trading-nya. Artinya apa? Kita cukup optimis di 2023 akan naik,” kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman dikutip Jumat (28/10/2022).
BACA JUGA:Harapan BEI di Tahun Pemilu, Transaksi Harian Tidak Turun
Dia juga menjelaskan sebenarnya RNTH secara year to date (ytd) sudah tembus Rp 15,1 triliun. Tapi untuk target tahun depan, BEI tetap berjaga-jaga namun optimistis.
“Kenapa Rp14,7 triliun? Per hari ini atau per minggu ini RNTH kita itu sebesar Rp15,1 triliun. Jadi kalau kita lihat kondisi year to date sebenarnya kita sudah Rp15,1 triliun. Kenapa kita gak pasang Rp15,1 triliun? Karena Rp15,1 triliun ini disumbangkan lebih kepada 6 bulan pertama. Jadi kita cukup optimis tapi cautious,” imbuhnya.
Kemudian, BEI target pencatatan efek baru pada tahun 2023 menjadi 70 efek baru yang terdiri dari pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya.
Menurut Iman, target tersebut akan dicapai melalui berbagai kegiatan untuk perusahaan tercatat dan calon perusahaan tercatat yang saat ini dilakukan melalui kombinasi penyelenggaraan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop.
Mayoritas kegiatan tersebut sudah rutin dilaksanakan secara virtual melalui media online. BEI juga akan terus menerus secara aktif menarik perusahaan tercatat baru dari sektor new economy, start-up, dan renewable energy.