Sementara itu, jasa kesehatan menjadi satu-satunya sektor yang mengalami kontraksi sebesar 1,74% pada triwulan ketiga tahun ini, dengan distribusi 1,2% terhadap perekonomian.
"Kontraksi ini dikarenakan pencairan insentif kesehatan lebih rendah kalau dibandingkan dengan triwulan III tahun 2021," ucap dia.
Secara keseluruhan jika dilihat dari komponen lapangan usaha, dia menyebutkan pada triwulan ketiga tahun ini industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi, yakni sebesar 0,99%.
Selanjutnya diikuti oleh transportasi dan pergudangan sebesar 0,9%, perdagangan 0,71%, akomodasi dan makan minum 0,47%, serta sektor lainnya 2,65%.
(Feby Novalius)