Harga emas melonjak ke level tertinggi dua tahun selama hari-hari awal invasi Rusia ke Ukraina awal tahun ini. Eskalasi konflik berpotensi menaikkan harga logam kuning lagi.
Pelemahan dolar juga menopang harga emas, setelah data menunjukkan inflasi produsen AS mencapai level terendah 14 bulan pada Oktober. Data tersebut, ditambah dengan data inflasi konsumen yang lebih lemah dari perkiraan yang dirilis minggu lalu, meningkatkan ekspektasi bahwa inflasi AS telah mereda.
Sementara itu, data ekonomi yang dirilis Rabu (16/11/2022) bervariasi. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS melonjak 1,3% pada Oktober setelah tidak berubah pada September. Ekonom memperkirakan penjualan ritel meningkat 1,0%.
Federal Reserve melaporkan bahwa produksi industri AS turun 0,1% pada Oktober, dan kenaikannya di bulan September direvisi turun menjadi 0,1%.
Indeks kepercayaan bulanan National Association of Home Builders turun lima poin menjadi 33 pada November. Ini adalah rekor bulan kesebelas berturut-turut bahwa indeks telah jatuh.
Adapun harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 0,6 sen atau 0,03%, menjadi ditutup pada USD21,524 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD6,20 atau 0,61%, menjadi ditutup pada USD1.016,20 per ounce.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)