JAKARTA - Industri serat dan benang filamen dikabarkan saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSYFI) Redma Gita Wirawasta mengatakan kalau kondisi cash flow perusahaan terus-terusan menipis karena kondisi pasar yang turun namun di sisi lain harus mengeluarkan biaya listrik, pajak, hingga upah karyawan.
Bahkan lebih parahnya, kata Redma, ada juga perusahaan yang produksinya diberhentikan secara total lantaran tidak kuat beroperasi.
 BACA JUGA:Mahasiswa ITS Kenalkan Pemanfaatan Serat Daun Nanas Menjadi Benang Tekstil
"Kondisi di sektor industri tekstil, memang kalau kemarin dari awal kita pengurangannya terus-terusan yang biasanya kita kurangin 1 line, 2 line. Sekarang ada sekitar 3 perusahaan full stop (operasi)," terang Redma dalam konferensi pers, Rabu (16/11/2022).
Oleh sebab itu Redma berharap pemerintah bisa memberikan perhatiannya secara khusus kepada industri serat dan benang sehingga bisa menghindari kondisi terpuruk yang berlanjut.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News