JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa ekonomi digital merupakan prioritas ketiga dalam Ratas Evaluasi G20 hari ini.
"Selain sudah diluncurkan mengenai payment system kerja sama di antara negara-negara ASEAN, juga ada central bank digital currency (CBDC) yang tadi disampaikan oleh Bapak Gubernur Bank Indonesia (BI)," ujar Sri Mulyani, Senin (28/11/2022).
Baca Juga:Â Perempuan Melek Keuangan Dibandingkan Laki-Laki, Ini Buktinya
Selain itu, dirinya juga terus menerus mendorong inklusi keuangan yang menurutnya penting.
"Dan ini sangat penting terutama bagi lembaga-lembaga keuangan, baik yang bank maupun yang terutama non bank yang basisnya digital," tambah Sri.
Baca Juga:Â Percepat Inklusi Keuangan BUMN, Erick Thohir: Tingkat Kemiskinan Bisa Turun
Selain ekonomi digital, rapat tersebut juga membahas tindak lanjut dari dua prioritas utama G20 lainnya, seperti transisi energi dan juga bidang kesehatan, yaitu dana darurat pandemi (Pandemic Fund).
Sebelumnya, indeks literasi keuangan perempuan meningkat signifikan, dan untuk pertama kalinya lebih tinggi dari indeks literasi keuangan laki-laki. Hal ini didapat dari data Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022.
"Indeks literasi keuangan perempuan dalam SNLIK 2022 mencapai 50,3%, sedangkan angka literasi keuangan laki-laki adalah sebesar 49,05%," ujar Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi dalam Konferensi Pers Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022 secara virtual di Jakarta, Selasa (22/11/2022).
Baca Juga: BuddyKu Fest: 'How To Get Your First 10k Follower'
Follow Berita Okezone di Google News