Share

Beli Produk Lokal Setara Investasi Rp1.560 Triliun

Heri Purnomo, MNC Portal · Rabu 14 Desember 2022 10:05 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 14 320 2726725 beli-produk-lokal-setara-investasi-rp1-560-triliun-G4eghIaPbi.jpg Masyarakat Diimbau untuk Membeli Produk Lokal. (Foto: Okezone.com)

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terus mengingatkan kementerian dan lembaga pemerintah untuk menggunakan produk-produk dalam negeri. Pasalnya, jika kementerian lembaga dan pemerintah menggunakan produk dalam negeri, maka nilainya bisa setara dengan investasi sebesar USD100 miliar atau setara Rp1.560 triliun (kurs Rp15.606 per usd)

Hal tersebut mengacu pada hitungannya soal Rp1.200 triliun belanja pemerintah setiap tahunnya. Ditambah dengan belanja BUMN senilai Rp400 triliun.

Baca Juga: Tak Bisa Ditawar Lagi, Presiden Jokowi: Pembelian Produk Dalam Negeri Wajib!

"Saya lapor ke Pak Presiden. Kalau ini bertahap kita bisa lakukan (belanja) menjadi produk dalam negeri dan dibuat di dalam negeri, kemudian dibeli oleh pejabat dan Kementerian dan BUMN itu sama dengan investasi USD100 miliar," kata Luhut dalam acara Anugerah Bangga Buatan Indonesia, di Jakarta, Selasa (13/12/2022).

Dengan begitu, Luhut mengatakan Indonesia tidak perlu susah-susah untuk mendapatkan investasi.

"Kita nyari investasi USD5 sampai USD10 miliar sudah pake segala macam. Ini dari kantong kiri aja kita pindah ke kantong kanan. Hanya dengan aturan dan ajak semua (Kementerian, Lembaga, dan BUMN untuk beli)," katanya. 

Baca Juga: Belanja Pengadaan Barang dan Jasa untuk Produk Lokal Capai Rp1.600 Triliun, Erick Thohir: Sejarah Republik Ini

Follow Berita Okezone di Google News

Dia mengatakan bahwa dampak penggunaan produk dalam negeri akan memberikan 2 juta lapangan pekerjaan serta tumbuhnya perekonomian Indonesia.

"BPS saya minta buat studi dan BPS mengatakan 400 triliun target kita tahun ini kalau itu bisa dilakukan dan dibuat di dalam negeri akan berdampak pada 2 juta lapangan kerja dan akan juga memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi 1,7% lebih dari yang diramalkan Bank Indonesia di angka 1,5%," katanya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini